SURABAYA - Kendati Partai Demokrat mendukung Eri Cahyadi dan Armuji, pada Pilawali Surabaya 2004, namun elit Demokrat Mochamad Machmud komitmen tetap kritis terhadap pemerintahan kota Surabaya.
Machmud menyampaikan, dalam memberikan kritik akan menyampaikan secara Blak-blakan atau melalui media massa. Kritik itu untuk kemaslahatan dan perubahan agar kota Pahlawan semakin lebih baik.
Baca Juga: DPRD Dorong DP3A-PPKB Kawal Kekerasan Anak Hingga Tuntas
"Jadi kita akan kasih masukkan ke pak wali kalau memang tidak ada perubahan. Karena semua itu untuk kebaikan Pemerintah Kota Surabaya," kata Machmud, Senin (2/9).
Sebab beber dia, tugas DPRD tidak hanya sebagai mitra, tetapi juga sebagai fungsi pengawasan.
"Saya akan tetap mengkritisi pak wali, akan menyampaikan sebuah kebenaran jika memang di bawah ada kesalahan. Itu tugas dan fungsi DPRD, misalnya kalau di bawah ada orang yang masih belum sejahtera itu tugas kita menyampaikan," kata Machmud.
Baca Juga: Imam Syafii Temui Empat Kasus Saat Reses di Kelurahan Manukan Kulon
Hal yang sama juga disampaikan oleh legislator Partai NasDem Imam Syafi'i.
Ia juga menegaskan komitmennya tetap bersikap kritis terhadap pemkot bila menemukan ketimpangan di tengah masyarakat. Meskipun NasDem berkongsi pada Pilkada Serentak 2024 mengusung Eri-Armuji.
"Insyaallah kami konsisten sepanjang itu menyangkut kepentingan rakyat, dan sepanjang memang ada hal-hal yang menurut kami kurang pas, kami akan mengingatkan Pak Walikota dan Pak Walikota," tutur legislator Partai NasDem tersebut.
Baca Juga: Komisi A: Surabaya Waterfront Land Diharapkan Berdampak Besar bagi Masyarakat
Sebagai informasi: Mochamad Machmud dan Imam Syafi'i merupakan dua sahabat yang sering melakukan kritik terhadap kebijakan pemkot Surabaya yang dianggap tidak pro rakyat.
Keduanya bersama-sama menjadi anggota Komisi A DPRD Surabaya periode 2019-2024, sekaligus anggota Fraksi Gabungan Demokrat - NasDem.
Editor : Redaksi