Mathur Husyairi Mantan Aktivis, Pernah Ditembak, Kini Maju Calon Bupati Bangkalan

Mathur Khusairi
Mathur Khusairi

BANGKALAN - Cabup dan Cawabup Kabupaten Bangkalan Mathur Husyairi dan Jayus Salam (MAJU) mendapatkan nomor urut 02 pada pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di gedung Rato Ebhu Bangkalan.

Mathur Husyairi di usung 4 Partai diantaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Baca Juga: Soal Konsep Debat Pilwali yang Berbeda, KPU Surabaya Buka Suara

Mathur Husyairi dikenal memiliki banyak pengalaman dalam dunia aktivis anti korupsi dan membela rakyat yang tertindas, salah satu pengalamannya adalah pernah di tembak orang tidak dikenal pada Selasa, 20 Januari 2015 dulu.

Mathur ditembak saat turun dari mobilnya dan hendak membuka pintu pagar rumahnya. Tembakan mengenai pinggang kanannya.

Mathur Husyairi juga seorang santri di Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan.

Ia mondok di Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan sambil melanjutkan sekolah di SMA Al-Miftah Panyeppen Palengaan Pamekasan. 

Setelah lulus Ia melanjutkan pendidikannya di IAIN Sunan Ampel Surabaya atau yang sekarang dikenal UINSA Surabaya Jurusan Sastra Konsentrasi Pendidikan Agama Islam.

Mathur Husyairi juga pernah menjadi Anggota Legislatif DPRD Jatim periode 2019-2024 di usung oleh partai PBB dan menjadi satu-satunya Anggota Legislatif DPRD Jatim di Partai tersebut. Ia dikenal lantang menyuarakan aspirasi masyarakat. 

Cabup Mathur Husyairi punya impian Kabupaten menjadi pintu masuknya Madura meskipun tidak sama seperti Surabaya. 

Sayangnya, sebut Mathur kondisi pembangunan dianggap tidak jalan, baik pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia (SDM) nya. 

"Yang pertama pembangunan fisik itu bisa dilihat dari investor yang masuk ke bangkalan kemudian bangun pabrik atau apa yang kemudian itu bisa membantu membuka lapangan pekerjaan. Yang kedua sektor Sumber Daya Manusia (SDM), yang selama ini parah ya," tuturnya, Kamis (26/9).

Maka dari itu, Mathur menegaskan butuh sosok yang berani untuk melakukan pembenahan di tengah keterbatasan APBD di Kabupaten Bangkalan.

"Ini semua kan harus dibenahi, nah pembenahan ini butuh kekuasaan. Dengan kondisi keterbatasan APBD kita memang kecil tapi potensi PAD bisa menambah APBD kita. Ini persoalan yang butuh keberanian, butuh inovasi, langkah-langkah nyata dari kepala daerah," jelas pria kelahiran Sambas Kalimantan Barat.

Berangkat dari background seorang aktivis, Mathur mengajak pejabat Bangkalan untuk transparan. Karena dengan transparansi itu mudah melakukan pembenahan di kalangan internal pejabat. 

Dengan begitu, dia meyakini APBD tidak hanya menjadi program seremonial di masing-masing OPD.

"Kemudian pembenahan diluar tentu sangat banyak. Contohnya kota ini terlihat kumuh, kemudian pembangunan infrasturktur, sarana pendidikan, kesehatan, masih banyak," ungkapnya.

Mathur – Jayus (MAJU) membawa delapan program untuk melakukan pembenahan di Kabupaten Bangkalan, minimal terlaksana hingga 70 persen.

"Kami bawa program 8 yang kita gagas yang kita tuangkan program kerja kami. Paling tidak nanti bisa terlaksana di angka 70%. Sukur-sukur kita mendapat dukungan DPR dan anggaran yang ada, bisa 100%," tuturnya.

Mantan Banggar DPRD Jatim ini bila ditakdirkan jadi Bupati Bangkalan, akan melakukan pembenahan internal, dimulai dari dirinya untuk dijadikan percontohan atau suri tauladan. 

Hal itu beber Mathur sesuai dengan prinsipnya, yaitu menyelaraskan hati, pikiran dan ucapan yang disebut sebagai kebijakan ketika diputuskan seorang bupati. 

"Nah pembenahan internal ini ya bagaimana kita bisa mereformasi diri dan birokrasi Bangkalan karna memang target reformasi birokrasi di indonesia ini selesai pada 2025 tapi belum menuju ke arah sana. Jadi mental birokrasi kita masih jauh," Pungkasnya.

Baca Juga: KPU Surabaya Gelar Kirab Maskot Pilkada, Pjs Restu: Peserta Pemilih Lebih Banyak dari Tahun Lalu

Adapun janji dan komitmen Mathur Husyairi – Jayus Salam (MAJU) jika terpilih menjadi Bupati Bangkalan sebagaimana berikut:

1. Tidak akan ada fee proyek.

2. Tidak akan ada potongan atau setoran DD/ADD;

3. Tidak akan ada jual heli jabatan.

4. Mengalokasikan Anggaran dana Sharing Bosda Madin.

5. Menambah alokasi anggaran insentif guru ngaji/rohaniawan 30% s.d 50%.

6. Menambah alokasi anggaran dana desa 30% s.d 50% menyesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Bangkalan .

7. Melanjutkan program pengobatan gratis, Universal Health Coverage (UHC).

8. Membuka ruang kreatifitas dan melibatkan Masyarakat khususnya Pemuda dalam proses Pembangunan Bangkalan MAJU.

Visi – Misi Pasangan MAJU

VISI

Baca Juga: Diskusi dengan KPAI, Luluk Nur Hamidah Fokus Atasi Kekerasan Seksual

Mewujudkan Bangkalan Yang Maju, Bersih, Mandiri Dan Kolaboratif untuk kemakmuran bersama menuju Indonesia Emas 2045

MISI

1. Merawat Religiusitas Publik dan Kesalehan Sosial sebagai sumber inspirasi Pemerintah dan Pembagunan.

2. Keseimbangan Pembagunan antara sektor dan antar wilayah untuk kemakmuran Bangkalan.

3. Menampilkan Kepemimpinan lokal di tingkat Desa sebagai ujung tombak pembangunan Daerah .

4. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang terbuka di Kota Bangkalan.

5. Menghadirkan Pembangunan yang Berkeadilan dan Perduli terhadap kebutuhan warga yang rentan. 

6. Mendorong Pelayanan Publik yang Transparan, Akuntabel dan lebih memperhatikan kebutuhan kelompok rentan: Seperti Lansia Anak-anak dan Disabilitas. 

7. Memperkuat Demokrasi lokasi dengan cara pelibatan Aktor-aktor Masyarakat melalui mekanisme kolaborasi dan deliberasi.

8. Mengelola Sumber Daya Alam secara adil dan transparan demi sebesar -besarnya kemakmuran Masyarakat dan kemajuan Bangkalan. (Asrori)

Editor : Redaksi