SURABAYA - Ketua MAKI Jatim Heru Satriyo meminta debat Pilwali Surabaya juga menghadirkan kursi kosong diatas panggung.
Menurutnya, kursi kosong tersebut melambangkan partisipasi paslon tidak bergambar yang juga resmi menjadi peserta Pilwali Surabaya.
Baca Juga: Aneh? MAKI Jatim Desak Gubernur Copot Kadis Kominfo dan Kabiro Adpim Jatim
"Kami telah meminta dengan memberikan panggung on stage, harus ada kursi kosong. Itu tetap harus terlaksana," ujarnya saat ditemui awak media di acara Debat Pilwali Surabaya 2024 di Dyandra Convention, Rabu (16/10) malam.
Heru mengungkapkan pentingnya keseimbangan regulasi bagi Paslon bergambar maupun tidak bergambar.
"Seharusnya, regulasi KPU memberikan kesempatan yang adil kepada kedua jenis paslon tersebut," ungkapnya.
Pasalnya sebut Heru, anggaran debat publik ini dari dana rakyat, sehingga harus ada transparansi dan keadilan.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Terseret Kasus Dugaan Korupsi, MAKI Jatim: Kami Siap Kawal Ibunda Khofifah
"Anggaran debat ini adalah anggaran rakyat, bukan KPU. Jadi, harus seimbang dengan memberikan kesempatan sama," tukas dia.
Maka dari itu, bila kursi kosong tidak dihadirkan di atas panggung, pihaknya meminta agar debat publik dibatalkan saja.
"Kami akan meminta debat publik dibatalkan (tak dilanjutkan), jika permintaan kursi kosong tidak dikabulkan," jelasnya.
Baca Juga: MAKI Jatim Desak KPK Buka Suara soal Penggeledahan Rumah LaNyalla
Sebagai informasi: MAKI Jatim mendesak agar debat Pilwali Surabaya 2024 tidak hanya menghadirkan calon Eri Cahyadi dan Armuji, tetapi juga menghadirkan kursi kosong di atas panggung.
MAKI Jatim berinisiatif untuk membubarkan debat Pilwali Surabaya, karena debat tersebut tidak menghadirkan kursi kosong. Sehingga oleh beberapa dilakukan mediasi, dan mediasi pun berlangsung alot
Editor : Redaksi