SURABAYA - Ketua MAKI Jatim Heru Satriyo meminta debat Pilwali Surabaya juga menghadirkan kursi kosong diatas panggung.
Menurutnya, kursi kosong tersebut melambangkan partisipasi paslon tidak bergambar yang juga resmi menjadi peserta Pilwali Surabaya.
Baca Juga: MAKI Jatim Desak Pemkot Surabaya Bubarkan Tenda Donasi di Taman Apsari
"Kami telah meminta dengan memberikan panggung on stage, harus ada kursi kosong. Itu tetap harus terlaksana," ujarnya saat ditemui awak media di acara Debat Pilwali Surabaya 2024 di Dyandra Convention, Rabu (16/10) malam.
Heru mengungkapkan pentingnya keseimbangan regulasi bagi Paslon bergambar maupun tidak bergambar.
"Seharusnya, regulasi KPU memberikan kesempatan yang adil kepada kedua jenis paslon tersebut," ungkapnya.
Pasalnya sebut Heru, anggaran debat publik ini dari dana rakyat, sehingga harus ada transparansi dan keadilan.
Baca Juga: Turnamen Biliar Piala Gubernur Jatim 2025 Jadi Ajang Cari Bibit Atlet Muda
"Anggaran debat ini adalah anggaran rakyat, bukan KPU. Jadi, harus seimbang dengan memberikan kesempatan sama," tukas dia.
Maka dari itu, bila kursi kosong tidak dihadirkan di atas panggung, pihaknya meminta agar debat publik dibatalkan saja.
"Kami akan meminta debat publik dibatalkan (tak dilanjutkan), jika permintaan kursi kosong tidak dikabulkan," jelasnya.
Baca Juga: Gebrakan Baru MAKI Jatim, Hadirkan “EXORS 2025” di Pantai Kenjeran
Sebagai informasi: MAKI Jatim mendesak agar debat Pilwali Surabaya 2024 tidak hanya menghadirkan calon Eri Cahyadi dan Armuji, tetapi juga menghadirkan kursi kosong di atas panggung.
MAKI Jatim berinisiatif untuk membubarkan debat Pilwali Surabaya, karena debat tersebut tidak menghadirkan kursi kosong. Sehingga oleh beberapa dilakukan mediasi, dan mediasi pun berlangsung alot
Editor : Redaksi