SURABAYA - Anggota Komisi D DPRD Surabaya Johari Mustawan merespons positif rencana pemkot Surabaya yang akan membangun kembali beberapa RSUD baru, seperti di Surabaya Timur, Selatan maupun Utara.
Namun, Johari menekankan RSUD tersebut menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh warga Surabaya dan bisa memberikan dampak umur harapan hidup lebih panjang.
Baca Juga: DPRD Dorong Dinas Perputakaan Optimalkan Dana CSR untuk Tambahan Buku di TBM
"Yang penting rumah sakit itu betul-betul menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh warga Surabaya dan bisa memberikan dampak umur harapan hidup yang lebih panjang bagi warga Surabaya," beber Johari Selasa (12/11).
Johari menyebut, kesehatan merupakan salah satu dari indeks pembangunan manusia (IPM) sehingga harus menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kota Surabaya. Serta antara jumlah penduduk dengan rumah sakit satu tempat tidur berbanding 1000 penduduk.
Baca Juga: Sebut Mihol Marak Dijual di Platform Digital, Yona Bagus Widyatmoko Perketat Regulasi
"Terkait dengan pembangunan rumah sakit menurut WHO ya bahwa perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit itu adalah satu tempat tidur sebuah rumah sakit tuh berbanding dengan 1000 penduduk," ujarnya.
Johari menegaskan, Rumah Sakit di Surabaya baik milik pemerintah maupun swasta membutuhkan 3.000 tempat tidur untuk menampung kebutuhan pelayanan kesehatan warga kota Pahlawan.
Baca Juga: 2025 Surabaya Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis
Johari membeberkan, kebutuhan 3000 tempat tidur itu tidak termasuk rumah sakit pusat ataupun provinsi di antaranya Rumah Sakit Dr. Soetomo, Rumah Sakit Haji.
"Surabaya jumlah penduduknya sekitar 3 juta berarti kan seharusnya tersedia sekitar 3000 tempat tidur rumah sakit swasta maupun pemerintah untuk menampung warga Surabaya. Ini tidak termasuk rumah sakit pusat ataupun provinsi yang ada di kota Surabaya termasuk Rumah Sakit Dr. Soetomo Rumah Sakit Haji itu kan bukan milik pemerintah kota Surabaya," kata Johari
Editor : Redaksi