Yona Bagus Widyatmoko Dengarkan Keluhan Warga soal Infrastruktur, Ekonomi, dan Pendidikan

Yona saat reses
Yona saat reses

SURABAYA – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menggelar Reses masa sidang ke-2 tahun anggaran 2025, di Dukuh Tengger, RW 004, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, pada Selasa (11/2) siang. 

Dalam kegiatan tersebut, Yona Bagus mendengarkan, berbagai aspirasi masyarakat terkait masalah infrastruktur, hukum, pendidikan, serta bantuan sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Reses Tubagus Lukman Amin, Warga Soroti Mekanisme KSH dan Anggaran Karang Taruna

Salah satu warganya, Agus Kardinal, menyampaikan bahwa kondisi jalan menuju RW 004 masih sering mengalami genangan banjir. Menurutnya, penyebab utama masalah ini adalah banyaknya pembangunan permukiman baru yang tidak terkoneksi dengan baik ke dalam sistem amdal, terutama saluran pembuangan air. 

"Kami berharap ada pavingisasi di wilayah ini agar banjir bisa berkurang dan akses warga lebih nyaman," ujarnya.

Sementara itu, Suryadi menyoroti permasalahan infrastruktur saluran air di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa usulan pembangunan box culvert untuk saluran pembuangan air di RW 002 RT 004 hingga kini belum terealisasi. 

"Pembangunan box culvert ini sudah lama diajukan, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kami berharap pemerintah segera merealisasikannya," katanya.

Di bidang ekonomi, Maria, warga RT 007 RW 001, menyampaikan, kebutuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), akan kemudahan perizinan. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah kota terkait sertifikasi halal, bantuan permodalan, serta akses perizinan yang lebih mudah. 

Baca Juga: Reses di Bulak, Cak Ghoni Bahas Tap MPRS Jangan Lupakan Peran Soekarno

"Banyak pelaku usaha kecil yang kesulitan mendapatkan izin dan sertifikasi halal. Kami berharap Pemkot bisa memberikan solusi dan kemudahan agar UMKM bisa berkembang," tuturnya.

Dalam sektor pendidikan dan kebutuhan sehari-hari, Hartono, warga RW 001 RT 001, mengajukan usulan terkait Program Indonesia Pintar (PIP) agar lebih banyak anak-anak di wilayahnya yang bisa mendapatkan bantuan pendidikan. Selain itu, ia juga mengeluhkan mahalnya harga elpiji yang tidak sesuai dengan ukuran serta volume tabung yang dirasakan lebih sedikit dari seharusnya.

"Harga elpiji sekarang makin mahal, tapi isinya seperti kurang dari yang seharusnya. Ini sangat memberatkan warga," keluhnya.

Sedangkan, Rosma mengusulkan adanya bantuan seragam sekolah dalam program Kartu Surabaya Hebat (KSH). Menurutnya, program ini sangat dibutuhkan oleh keluarga kurang mampu agar anak-anak tetap bisa bersekolah dengan layak. 

Baca Juga: Minim Dukungan Pemkot, Emak-Emak Kader KSH Keluhkan Posyandu Keluarga ke Johari Mustawan

"Kami berharap ada bantuan seragam untuk anak-anak sekolah, karena banyak keluarga yang kesulitan membelikan seragam baru," pungkasnya.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Yona Bagus menyampaikan, bahwa ia akan berupaya memperjuangkan setiap masukan dari warga agar mendapat perhatian dari pemerintah kota. 

"Semua aspirasi yang disampaikan dalam reses ini akan kami tindak lanjuti. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan solusi terbaik atas permasalahan yang mereka hadapi," tegas legislator Gerindra.

Editor : Redaksi