Hari Krida Pertanian 2025, Khofifah: Dorong Modernisasi Teknologi Petani Perkuat Ketahanan Pangan

Gubernur Khofifah panen raya di wilayah Kodim 018/Lamongan
Gubernur Khofifah panen raya di wilayah Kodim 018/Lamongan

SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak petani dan pemangku kepentingan sektor pangan untuk terus berinovasi. Ia menilai, inovasi menjadi kunci menjaga produktivitas panen dan mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional di tengah tantangan global.

Ajakan tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Krida Pertanian, Sabtu (21/6/). Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada para petani, peternak, nelayan, dan semua pihak yang berkontribusi menjaga kedaulatan pangan.

Baca Juga: Khofifah Panen Padi di Lamongan, Dorong Sinergi TNI-Pemda Perkuat Ketahanan Pangan

“Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang jasa besar mereka. Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Jawa Timur mampu bertahan sebagai salah satu provinsi penghasil pangan utama di Indonesia,” ujar Khofifah.

Mengacu data Angka Tetap BPS 2024, Jawa Timur tercatat sebagai produsen padi terbesar nasional dengan produksi mencapai 9,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Untuk jagung, produksinya mencapai 4,495 juta ton pipilan kering. Sementara komoditas hortikultura strategis seperti cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah juga mencatat capaian tinggi: masing-masing 81.427 ton, 568.998 ton, dan 476.666 ton.

“Inilah saat yang tepat untuk merefleksikan capaian tersebut sekaligus merumuskan strategi ke depan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan dinamika pasar. Insya Allah, Jawa Timur akan terus berinovasi dan mengimplementasikan teknologi tepat guna dalam praktik pertanian sehari-hari. Intinya adalah modernisasi,” tegasnya.

Baca Juga: Lebih Nyaman dan Khusyuk, Khofifah: Tata Kelola Masjidil Haram Musim Haji Tahun Ini Sangat Bagus

Modernisasi yang dimaksud mencakup pemanfaatan drone untuk pemetaan lahan dan penyemprotan pupuk, penggunaan alat dan mesin pertanian modern, serta pengembangan platform e-commerce yang langsung menghubungkan petani dan konsumen.

Menurut Khofifah, pendekatan ini juga penting untuk menarik minat generasi muda agar tak lagi memandang pertanian sebagai sektor yang tertinggal.

“Ke depan, fokus kita juga mencakup diversifikasi komoditas, pengembangan varietas unggul yang tahan hama dan penyakit, serta penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Baca Juga: Layanan Spesialistik hingga Tradisional Hadir di Raas, Warga Antusias Ikuti Program Yankes Bergerak

Tak hanya soal produksi, Khofifah juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani, koperasi, dan UMKM sektor pertanian untuk mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah.

“Selamat Hari Krida Pertanian 2025. Mari kita kuatkan komitmen untuk terus mendukung dan memajukan sektor pertanian Jawa Timur. Insya Allah ke depan, pertanian kita akan semakin tangguh, inovatif, dan berkelanjutan sebagai motor penggerak ekonomi daerah yang menyejahterakan seluruh pelakunya,” pungkasnya.

Editor : Redaksi