SURABAYA - Dalam mempermudah proses investasi, DPMPTSP memiliki sejumlah inovasi untuk meningkatkan dan menarik minat investor untuk berinvestasi di Kota Surabaya.
Di antaranya, ada Klinik Investasi Sarana & Fasilitas bagi investor dalam mendapatkan informasi soal investasi yang potensial di Kota Surabaya. Klinik Investasi ini juga untuk memudahkan pendampingan persyaratan dasar serta perizinan berusaha.
Baca Juga: Surabaya Percepat Layanan Perizinan, Pemkot Sediakan Pendampingan dan Sistem Transparan
Selain itu, ada juga inovasi Lapis Lupis, yakni untuk memfasilitasi investor dalam menyelesaikan masalah dan pendampingan atau bimbingan teknis untuk mengatasi hambatan investasi serta penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Kemudian ada juga Pesona Buaya, yang digunakan untuk memudahkan atau jemput bola Pengurusan Perizinan Berusaha sampai dengan selesai bagi pelaku usaha UMKM di Kota Surabaya.
Tidak hanya itu, DPMPTSP juga memiliki inovasi Wani Ngurus Izin, inovasi ini dikemas menjadi konten media sosial edukasi dan informasi tentang tatacara pengurusan perizinan di Surabaya.
Ada pula Takon Sobat yang digunakan sebagai alat tanya jawab atau konsultasi terkait perizinan melalui aplikasi Whatsapp (WA). Yang terakhir yakni inovasi Si Pintar, yaitu sebuah sistem informasi perizinan dan investasi Kota Surabaya dalam bentuk chatbot interactive.
“Adanya upaya perbaikan dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui DPMPTS telah mendapatkan sejumlah penghargaan skala nasional. Diantaranya yaitu Peringkat Terbaik Pertama Kota dengan layanan Investasi terbaik dalam Anugerah Layanan Investasi dari Kementerian Investasi/BKPM pada tahun 2024 dan Mal Pelayanan Publik Prima se-Indonesia di Tahun 2023 dan beberapa penghargaan lainnya,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Surabaya, Lasidi.
Tidak hanya prestasi itu yang didapatkan oleh Pemkot Surabaya, berkat kemudahan pelayanan dan inovasi perizinan tersebut, jumlah investor di Surabaya terus meningkat dari triwulan IV tahun 2024 hingga triwulan I tahun 2025.
Baca Juga: Surabaya Permudah Perizinan, Semua Layanan Berbasis Online
Berdasarkan data dari situs resmi Satu Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, investasi di Surabaya dari triwulan IV tahun 2024 hingga triwulan I tahun 2025 terjadi peningkatan, dari Rp6,53 triliun menjadi Rp7,71 triliun atau naik 16,8 persen, dengan jumlah 119.603 pelaku usaha baru.
Dari jumlah 119.603 pelaku usaha baru tersebut rata-rata bergerak di lima sektor terbesar, diantaranya yang pertama di bidang perdagangan besar dan eceran seperti reparasi perawatan mobil dan sepeda motor.
Kedua yakni industri pengolahan. Ketiga Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum. Keempat Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya. Dan kelima yakni usaha konstruksi.
“Bidang usaha tersebut, tersebar di lima wilayah Kota Surabaya, antara lain wilayah Surabaya Timur di Kecamatan Tambaksari, wilayah Surabaya Barat di Kecamatan Sawahan, wilayah Surabaya Selatan di Kecamatan Wonokromo, wilayah Surabaya Kenjeran di Kecamatan Kenjeran, dan wilayah Surabaya Pusat di Kecamatan Gubeng,” katanya.
Baca Juga: Dukung Investasi, Polsek Kadipaten Hadiri Peresmian New Nusa Indah Hotel
Atas capaian ini, ia berharap, investasi Kota Surabaya di tahun 2025 bisa melampaui target sebesar Rp42,69 triliun. Menurutnya, target tersebut dapat tercapai karena posisi Kota Surabaya sebagai penopang investasi, baik di level Provinsi Jawa Timur dan Nasional.
Adanya peluang ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di sektor prioritas, seperti ekonomi hijau, pariwisata, industri kreatif, dan logistik.
“Selain itu, diharapkan pula investasi yang masuk dapat memperluas lapangan kerja baru. Pemkot Surabaya melalui DPMPTSP juga berharap kepada DPRD Surabaya sebagai mitra strategis dapat mendukung penyederhanaan regulasi daerah, penyusunan perwali RUPM (Rencana Umum Penanaman Modal) dan penganggaran untuk penguatan SDM dan teknologi pelayanan investasi ke depannya,” pungkasnya.
Editor : Redaksi