PEMALANG - Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dalam membina kepribadian dan akhlak Warga Binaan kembali membuahkan hasil yang membanggakan. Delapan Warga Binaan yang mengikuti program pembinaan kerohanian Islam berhasil menyelesaikan hafalan Juz 30 Al-Qur’an dan diwisuda dalam acara Pengajian Akbar memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H / 2025 M, yang digelar khidmat di Masjid Baiturrahman, Kamis (24/7).
Dengan tema “Marilah Kita Jadikan Tahun Baru Hijriah Ini Sebagai Muhasabah Solusi Hidup Berkah”, kegiatan ini menjadi momentum bersama untuk bermuhasabah—merenung, menilai diri, dan berhijrah menuju kehidupan yang lebih bermakna, lebih bertakwa, dan penuh berkah.
Baca Juga: Lapas Cipinang Teguhkan Komitmen Integritas Melalui FGD Pembinaan Mental Kepatuhan Internal
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan para santri Warga Binaan.
Ia menegaskan bahwa Wisuda Tahfidz ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata keberhasilan pembinaan berbasis kepribadian dan nilai-nilai keagamaan.
“Wisuda ini adalah simbol dari cahaya Al-Qur’an yang mampu menembus batas ruang dan waktu. Delapan Warga Binaan ini membuktikan bahwa di balik tembok pembatas, nurani tetap bisa bangkit dan menjemput hidayah. Ini adalah awal dari perjalanan mereka menuju hidup yang lebih baik,” ujarnya
Kepala Bidang Pembinaan, Iwan Setiawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Wisuda Tahfidz ini merupakan buah dari program pembinaan intensif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren At-Tawabin, tempat para Warga Binaan mendalami ilmu agama secara berkelanjutan di Lapas Cipinang. Saat ini terdapat 63 santri aktif yang mengikuti program tersebut, dan mereka mendapat pendampingan rutin dari para ustadz pembina yang berdedikasi.
Baca Juga: Lentera dari Balik Jeruji, Terangi Perayaan Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja
“Wisuda ini merupakan bagian dari proses pembinaan kepribadian yang berfokus pada perubahan karakter, orientasi hidup, dan kedisiplinan spiritual. Selain menghafal Al-Qur’an, para santri juga dibimbing dalam memahami tafsir, mengamalkan adab Qur’ani, serta menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari,” terang Iwan
Suasana haru menyelimuti momen wisuda, terutama ketika salah satu wisudawan, ST, menyampaikan kesan di hadapan para hadirin. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukur dan bangganya telah menuntaskan hafalan Juz 30.
“Dulu saya hanya tahu Al-Qur’an dari suara di masjid kampung saya. Sekarang saya bisa menghafalnya, memahami artinya. Ini bukan akhir, tapi awal hidup saya yang baru. Saya ingin berubah, dan ini langkah hijrah saya,” ujarnya lirih.
Baca Juga: 14 CASN Mulai Tugas di Lapas Cipinang, Tandai Pengabdian dengan Sujud Syukur
Pengajian dan wisuda ini menjadi wujud nyata dari Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat, sejalan dengan penguatan pembinaan kepribadian berbasis nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Dengan pendekatan yang humanis dan spiritual, Lapas Cipinang terus berkomitmen membentuk pribadi-pribadi Warga Binaan yang lebih baik, produktif, dan bertakwa, siap kembali membangun kehidupan bermakna di tengah masyarakat.( Ragil).
Editor : Redaksi