PEMALANG - Pengerjaan proyek Citywalk yang mulai dilakukan pada Senin, 3 Agustus 2025, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Pemalang Kota, mulai menuai keluhan. Bukan dari pengendara, melainkan para juru parkir (jukir) yang pendapatannya merosot tajam sejak jalan utama itu diberlakukan satu arah.
Biasanya, arus kendaraan dari dua arah menghidupi puluhan jukir yang berjaga di sisi selatan jalan. Namun sejak rekayasa lalu lintas diterapkan, kendaraan dari arah timur harus memutar arah jika ingin menjangkau pertokoan dan rumah makan di sisi tersebut. Akibatnya, tak satu pun kendaraan yang bisa berhenti untuk sekadar parkir, apalagi mampir.
Baca Juga: Eri Cahyadi: Parkir Toko Modern Ditutup sampai Ada Jukir Resmi
“Biasanya kendaraan hilir mudik, berhenti sebentar buat beli makan atau belanja. Sekarang semua harus muter, otomatis kami kehilangan pemasukan,” keluh Rony (50), jukir yang telah belasan tahun menjaga kendaraan di depan salah satu toserba terbesar di kawasan itu, Rabu (6/8).
Hal senada disampaikan Kodir (40), jukir yang berjaga tak jauh dari lokasi.
“Dari pagi sampai siang kemarin, parkiran sepi banget. Nggak kayak biasanya,” ujarnya singkat.
Baca Juga: Parkir Aman dan Tertib: Eri Cahyadi Tekankan Pentingnya Jukir Mandiri Toko Modern
Bukan hanya para jukir yang terdampak. Sejumlah pemilik toko pun ikut mengeluh. Pembongkaran trotoar dan pengalihan arus lalu lintas membuat pembeli enggan mampir. Beberapa bahkan memilih menutup toko lebih cepat karena tak ada pengunjung yang datang.
Kepala Unit Terminal dan Perparkiran (UTPP) Dinas Perhubungan Pemalang, Syamsyul Rizal, mengaku sudah menindaklanjuti keluhan tersebut dengan mengusulkan agar para jukir yang tak lagi bisa bekerja, bisa dilibatkan sementara dalam pengerjaan proyek Citywalk.
“Alhamdulillah, usulan kami direspons positif oleh pihak kontraktor. Para jukir akan dilibatkan sesuai area parkir masing-masing, sambil menunggu proyek selesai,” kata Rizal saat ditemui di ruang kerjanya.
Baca Juga: Jaring 11 Jukir Liar Dishub Tindak Sesuai Perda
Ia juga menegaskan bahwa persoalan ini sudah dilaporkan ke Komisi C DPRD Pemalang.
“Karena bagaimanapun, pendapatan jukir akan berpengaruh pada PAD dari sektor parkir. Ini harus kita pikirkan bersama,” tutupnya.
Editor : Redaksi