SURABAYA – Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menyoroti pentingnya peran generasi muda di tengah derasnya arus disrupsi digital.
Menurutnya, pemuda memiliki peranan strategis dalam membangun masa depan Kota Surabaya yang lebih adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Diminta Bijak Atur Izin Tenda Hajatan di Jalan Kampung
“Jamane wes seje. Saiki tantangane bukan perang fisik, tapi perang pikiran dan inovasi. Gen Z kudu wani tampil, mikir kreatif, dan nggowo solusi gawe Suroboyo,” ujar politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe, Selasa (28/10).
Cak Yebe menilai, peringatan Sumpah Pemuda tidak sekadar mengenang sejarah, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali semangat keberanian anak muda dalam menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.
Menurutnya, nilai-nilai persatuan dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa perlu dimaknai secara modern, terutama dalam konteks kehidupan digital dan media sosial masa kini.
“Sumpah Pemuda sekarang harus dimaknai lebih modern. Anak muda kudu tetep nyawiji, meski pikirane beda-beda, tetep gotong royong untuk kemajuan Indonesia,” tandasnya.
Baca Juga: Yona Bagus Minta Anggaran Rp47 Miliar untuk Gen Z Tepat Sasaran
Ia menegaskan, generasi muda Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam bidang inovasi, pelayanan publik, hingga wirausaha sosial. Dengan dukungan teknologi dan semangat kolaboratif, para pemuda diyakini mampu membawa Surabaya menjadi kota yang semakin adaptif dan manusiawi.
“Arek-arek Suroboyo iku wis terkenal wani. Tinggal bagaimana semangat itu disalurkan ke hal-hal positif,” tegasnya.
Lebih lanjut, Cak Yebe menyebut bahwa tantangan era disrupsi bukan alasan untuk pesimis, melainkan peluang untuk tumbuh dan belajar lebih cepat. Ia mendorong pemuda agar berani mencoba hal-hal baru dan tidak takut gagal.
Baca Juga: DPRD Surabaya Ingatkan Pemkot: Bantuan Pendidikan Harus Adil bagi Semua Siswa
“Anak muda kudu wani gagal, sing penting ora mandek. Wong Sumpah Pemuda dulu juga lahir dari semangat nyoba lan wani beda,” ujarnya.
Ia menambahkan, semangat Sumpah Pemuda harus diwujudkan secara konkret melalui kolaborasi, inovasi, dan empati. Dengan semangat tersebut, ia optimistis Surabaya akan tumbuh menjadi kota yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga inklusif bagi generasi penerusnya.
“Kalau pemuda Surabaya bisa kompak, kreatif, dan mandiri, maka wajah kota ini akan semakin kuat dan manusiawi. Itulah makna Sumpah Pemuda di zaman sekarang,” pungkasnya.
Editor : Redaksi