Tikta.id - Anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Khusairi menekankan, untuk memerangi narkoba harus ada alokasi anggaran khusus melalui program konkret yang langsung menyentuh masyarakat.
Sayangnya, sebut dia, hal itu masih belum dilakukan sehingga perang melawan narkoba tidak kunjung teratasi.
Baca Juga: Bangun Generasi Muda Bebas Narkoba, Polisi Lakukan Penyuluhan di Masjid Al-Huda
"Pemerintah tak berpihak dalam artian alokasi anggaran untuk melakukan langkah-langkah kongkrit dalam pencegahan peredaran narkoba," kata Mathur, menyikapi peredaran kasus narkoba di Jawa Timur nomor dua se-Indonesia, Jumat,(28/6).
Maka dari itu, Mathur mengajak semua stakeholder sinergi, agar target yang sudah dicanangkan bisa dicapai.
Pasalnya sebut Politisi PBB itu, stakeholder dinilai jalan sendiri-sendiri dalam melakukan gerakan maupun program kerjanya.
Baca Juga: PW GP Ansor Jatim: Jawa Timur Darurat Narkoba, Perlu Sinergi Semua Pihak
Matuhur juga mendorong penangkapan pelaku peredaran narkoba oleh aparat berwenang harus tegas menarget siapa saja yang berperan didalamnya.
"Mulai dari pengedar, pemilik ritel hingga pihak-pihak yang menjadi tameng dibelakangnya." tegasnya.
Baca Juga: Amankan Terduga Pelaku Pengedar Sabu, Polisi Buru Bandar
Pun program BNN harus jelas dengan perencanaan terarah, agar tidak terkesan mandul.
"Pihak berwajib terkesan tebang pilih bahkan ada oknum yg terlibat jadi backing peredaran dan transaksi narkoba. BNN dan turunan mandul dan terkesan tak punya perencanaan yang baik dan terarah," pungkasnya.
Editor : Redaksi