Diskriminasi Bayangan Gelap di Dunia Modern

Ilustrasi
Ilustrasi

SURABAYA - Di zaman yang serba maju seperti sekarang di mana teknologi berkembang pesat, pendidikan semakin terbuka, dan informasi mudah diakses. Diskriminasi seharusnya menjadi hal yang tertinggal di masa lalu. Namun faktanya, diskriminasi masih ada dan terus terjadi, baik secara terang-terangan maupun terselubung.

Sahabat Tikta, diskriminasi bukan hanya soal perbedaan ras atau warna kulit. Ia bisa muncul dalam bentuk pelecehan terhadap gender, agama, orientasi seksual, kondisi fisik, hingga latar belakang ekonomi. Lalu, mengapa diskriminasi masih bertahan di era yang katanya modern ini?

Baca Juga: Fenomena Sok Mandiri, Antara Manipulasi, Gengsi, dan Tekanan Sosial di Era Modern

Berikut beberapa alasan utamanya:

1. Pola Pikir Lama yang Masih Mengakar

Banyak nilai dan stereotip diwariskan turun-temurun tanpa pernah dikaji ulang. Misalnya, anggapan bahwa laki-laki harus selalu lebih unggul dari perempuan, atau bahwa kelompok tertentu lebih “rendah” dari yang lain. Pola pikir ini bertahan karena jarang dilawan secara kritis.

2. Kurangnya Pendidikan tentang Toleransi dan Empati

Pendidikan formal sering kali hanya fokus pada teori dan nilai akademis. Padahal, pembelajaran tentang keberagaman, empati, dan menghargai perbedaan sangat penting untuk membentuk masyarakat yang adil dan inklusif.

Baca Juga: Humas Polri Dipandang Semakin Modern, LAN Pastikan Perkuat Sinergisitas

3. Media dan Dunia Maya yang Kadang Memperburuk Keadaan

Media sosial, yang seharusnya jadi ruang bebas berekspresi, kadang justru memperkuat diskriminasi melalui komentar negatif, meme ofensif, atau penyebaran hoaks. Diskriminasi digital ini bisa terasa lebih tajam karena cepat menyebar dan sulit dikontrol.

4. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

Diskriminasi juga dipicu oleh ketimpangan. Kelompok yang merasa lebih “kuat” atau “berkuasa” cenderung meminggirkan mereka yang dianggap lebih lemah. Hal ini menciptakan kesenjangan yang semakin sulit dijembatani.

Baca Juga: Polri Ingin Jadi Organisasi Modern 

5. Minimnya Penegakan Hukum yang Tegas

Meski banyak negara sudah memiliki undang-undang anti-diskriminasi, pelaksanaannya masih lemah. Banyak kasus yang diabaikan atau tidak ditindak serius, sehingga pelaku merasa aman dan korban merasa tak punya perlindungan.

Sahabat Tikta, diskriminasi hanya bisa dilawan jika kita sadar dan peduli. Mulai dari hal kecil seperti buka ruang dialog, dengarkan cerita orang lain, dan jangan ragu untuk menegur jika melihat ketidakadilan. Dunia yang lebih adil dimulai dari kita.

Editor : Redaksi