SURABAYA – Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur mengeluarkan tiga maklumat tegas menyikapi tayangan program Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 yang dinilai melecehkan dan merendahkan martabat santri serta pesantren.
Ketua IKA PMII Jatim, Thoriqul Haq, menyatakan bahwa tayangan tersebut bukan kali pertama Trans7 menampilkan narasi yang merugikan dunia pesantren.
Baca Juga: RMI NU Surabaya Kecam Trans7, Tuntut Permintaan Maaf dan Soan ke Para Kiai
“Trans7 telah berulang kali membuat narasi yang merugikan tradisi pesantren, sejak program Hasanah hingga kini lewat Xpose Uncensored,” tegasnya, Selasa (14/10)
Menurut Cak Thoriq sapaan akrabnya, tayangan itu tidak hanya menyesatkan opini publik, tetapi juga mencederai citra pesantren yang selama ini menjadi pusat pendidikan moral dan spiritual bangsa.
"Trans7 telah nyata sengaja membentuk citra negatif dan menggiring kesesatan opini terhadap kehidupan pesantren yang sesungguhnya dan itu bukan produk jurnalistik yang edukatif,” ujarnya.
Baca Juga: RMI NU Surabaya Kecam Trans7, Tuntut Permintaan Maaf dan Soan ke Para Kiai
Atas dasar itu, IKA PMII Jatim mengeluarkan tiga maklumat penting:
1. Trans7 secara institusi dengan nama pimpinan yang jelas meminta maaf kepada seluruh santri se Indonesia atas kesengajaan beberapa tayangan yang telah merugikan santri dan pesantren.
2. Trans7 harus memecat orang-orang yang bertanggung jawab terhadap tayangan yang tidak berpihak dan merugikan Santri dan pesantren dan diumumkan kepada publik.
Baca Juga: Tayangan Xpose Uncensored Tuai Kecaman, DPRD Surabaya Desak KPI Bertindak
3. Ika PMII Jawa Timur akan memantau langkah-langkah tindakan manajemen Trans7 dalam meanangani permasalahan tayangan yang merugikan santri dan pesantren.
“IKA PMII Jatim tidak akan tinggal diam terhadap bentuk pelecehan terhadap pesantren. Ini soal harga diri dan kehormatan santri,” tutup Cak Thoriq.
Editor : Redaksi