SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya gelar debat perdana pasangan calon (Paslon) dalam kontestasi Pilwali, yang berlangsung pukul 19.00 WIB di Dyandra Convention Center Surabaya, pada Rabu (16/10) malam.
Debat kali ini mengusung tema 'meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya.' yang nantinya akan di paparkan oleh satu Paslon tunggal yakni Eri Cahyadi dan Armuji dengan di pandu oleh moderator.
Baca Juga: Mediasi Berlangsung Alot, MAKI Jatim Desak Debat Pilwali Surabaya Tak Dilanjutkan
Dalam kegiatan ini mengundang Pejabat sementara (PJs) Walikota, jajaran Forkominda, Bawaslu kota Surabaya, Jajaran Dinas, dan 18 partai baik pengusul maupun pengusung.
Soeprayitno sebagai Ketua KPU Kota Surabaya mengatakan, bahwa pada debat perdana ini berjalan dengan lancar sesuai harapan.
"Ya Alhamdulillah debat perdana untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada malam hari ini berjalan lancar dengan dinamika-dinamika yang ada," ujar Soeprayitno yang akrab disapa Nano.
Nano menambahkan, bahwa pada debat perdana ini sesuai dengan Keputusan KPU No. 1363 tahun 2024 tentang pedoman teknis kampanye.
"Pada prinsipnya debat malam hari ini kita pun sudah merujuk pada pedoman teknis kampanye yang ada di mana mulai alur, tata cara, prosedur, mekanisme itu sudah ditetapkan," imbuhnya.
Baca Juga: Soal Konsep Debat Pilwali yang Berbeda, KPU Surabaya Buka Suara
Selain itu Nano menyampaikan jika pada saat debat perdana ini masih adanya kekurangan baik dari segi teknis maupun acara, maka ia sangat membuka lebar dalam menerima masukan dari masyarakat atau teman-teman media, karena ini adalah sebuah bentuk dalam menuju suksesnya pelaksanaan debat yang kedua nantinya.
"Namun pada prinsipnya kami KPU Kota Surabaya berterima kasih sekiranya ada pihak yang menyampaikan masukan-masukan sebagaimana yang teman-teman media sampaikan," tungkasnya.
Sementara dari sisi Paslon tunggal Eri Cahyadi menyampaikan, perasaannya pada saat menjalani debat perdana, dia mengaku sedikit grogi karena lama tidak menjalankan debat.
"Kesan pertama sudah lama nggak debat, ya ndredek (grogi). Bedo rasane (beda rasanya). Karena ini pertanggungjawaban kami kepada masyarakat," ucap Eri
Baca Juga: MAKI Jatim Dukung KPU Hadirkan Dua Kursi di Debat Pilwali Surabaya 2024
Namun beda lagi dengan Armuji yang menganggap ini sudah menjadi makanan sehari-hari, menurutnya program yang ditanyakan oleh panelis ini sudah menjadi hal yang biasa.
"Ya saya kira itu kan sudah menjadi keseharian kita ya, program-program yang tadi ditanyakan, baik itu yang dari panelis maupun yang dari masyarakat. Makanya kita jawab ya santai, lugas, dan gawe Suroboyoan ae lah (buat Surabaya)," ungkapnya.
Sedikit informasi: pada saat debat perdana sempat diwarnai aksi demonstrasi dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan 'coblos No. 2 Kotak Kosong' oleh sejumlah orang yang menamai diri mereka sebagai "Gerakan Coblos Kotak Kosong" namun hal ini tidak berselang lama karenak dimediasi kepolisian.
Editor : Redaksi