SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, William Wirakusuma, mendukung penerapan sistem Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berbasis domisili. Ia menilai sistem ini dapat menjadi solusi atas permasalahan yang kerap muncul dalam sistem zonasi selama ini.
"Sistem domisili memang dapat menjawab permasalahan PPDB yang sering terjadi setiap tahun. Namun, kami masih menunggu petunjuk teknisnya. Saya yakin, pendataan dan verifikasi yang dilakukan lebih awal akan sangat membantu," ujar William, Sabtu (1/2).
Baca Juga: Cegah Perkelahian Remaja, DPRD Surabaya Soroti Penyalahgunaan Media Sosial
William mengusulkan agar proses pendaftaran diubah dengan pendekatan jemput bola, di mana sekolah negeri menawarkan langsung kepada siswa yang tinggal di sekitar sekolah. Hal ini, menurutnya, dapat dilakukan dengan melibatkan kelurahan untuk memastikan validitas data.
"Pendataan yang melibatkan kelurahan akan menghasilkan data yang lebih akurat. Dengan begitu, sekolah bisa langsung menawarkan kepada siswa yang benar-benar berdomisili di wilayah tersebut. Ini akan mengurangi beban orang tua karena mereka tidak perlu mendaftar sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Lonjakan Wisatawan di Surabaya Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025, PAD Kota Meningkat
Ia juga menekankan sistem ini akan meminimalkan praktik manipulasi data, seperti perpindahan domisili sementara demi mendapatkan zonasi yang diinginkan.
"Data dari kelurahan menjadi kunci untuk mencegah perpindahan alamat fiktif yang sering terjadi. Sistem ini lebih adil karena berdasarkan domisili yang jelas, bukan hanya sekadar lokasi geografis," tambah William.
Baca Juga: Libur Panjang Isra Mi'raj dan Imlek, DPRD Surabaya Minta Fasilitas Wisata dan Transportasi Siap
Kendati demikian, ia berharap aspek nilai akademik tetap menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi, meskipun sistem domisili lebih menitikberatkan pada kedekatan geografis.
"Dengan penerapan sistem ini, saya optimistis pelaksanaan PPDB di Surabaya akan lebih baik dan transparan. Kesempatan siswa untuk diterima di sekolah negeri juga akan lebih terbuka," pungkasnya.
Editor : Redaksi