SURABAYA – Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso, menegaskan retret bagi kepala daerah yang dilantik secara serentak oleh Presiden Prabowo merupakan langkah strategis untuk menyamakan visi pemerintahan ke depan.
Menurut Cahyo, retret ini menegaskan kepala daerah adalah pelayan rakyat. Mereka harus bekerja demi kepentingan masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau partai politik yang mendukung maupun tidak mendukungnya.
Baca Juga: Perkuat Sinergi Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Temui Toloh Jayapura
"Setiap kepala daerah adalah pejuang rakyat. Mereka harus bekerja untuk rakyat, bukan kepentingan golongan tertentu," ujarnya, Selasa (25/2).
Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah membangun kebersamaan antar kepala daerah, terutama di dalam satu provinsi. Presiden Prabowo melihat otonomi daerah kerap membuat komunikasi lintas wilayah kurang optimal.
Baca Juga: Persempit Akses Narkoba Lapas Cipinang dan Polres Metro Jakarta Timur Perkuat Sinergi Keamanan
"Koordinasi antar kepala daerah harus lebih erat, termasuk dengan pemerintah provinsi. Contohnya, dalam menangani banjir di Surabaya, perlu kerja sama dengan daerah penyangga," jelasnya.
Cahyo juga menyoroti pentingnya mengesampingkan ego politik demi kepentingan pembangunan nasional.
Baca Juga: Yona Bagus Widiyatmoko: WFA Bisa Berdampak Negatif pada Pelayanan Publik
Menurutnya, semangat yang ingin dibangun oleh Presiden Prabowo adalah kebersamaan dalam pemerintahan daerah di seluruh Indonesia.
"Kita harus bergerak cepat. Kalau tidak memiliki visi dan langkah yang sama, sulit bagi Indonesia menjadi negara maju. Itu bukan hanya tugas pemerintah pusat, tapi juga peran pemerintah daerah," tegasnya.
Editor : Redaksi