JAKARTA - Di zaman ketika barang sering dianggap simbol kebahagiaan, orang tua punya tantangan besar untuk mendidik anak perempuan agar tidak terjebak dalam pola pikir materialistis. Bukan hal yang mudah, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak tumbuh dengan nilai hidup yang lebih mendalam. Berikut kami ulaskan Sahabat Tikta:
1. Memberi contoh nyata
Baca Juga: Tips Mengajarkan Sikap Dewasa pada Anak Perempuan Sejak Dini
Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat dibandingkan dari apa yang mereka dengar. Jika orang tua terbiasa hidup sederhana, tidak berlebihan dalam berbelanja, dan tidak silau pada kemewahan, maka anak pun akan menirunya. Sikap sehari-hari orang tua jauh lebih efektif daripada sekadar nasihat.
2. Menanamkan nilai kehidupan
Nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan empati perlu ditanamkan sejak dini. Anak harus tahu keberhasilan bukan semata soal apa yang dimiliki, tetapi tentang proses panjang dan usaha yang dijalani. Dengan begitu, ia akan lebih menghargai usaha daripada hasil instan.
3. Mengutamakan pengalaman daripada barang
Hadiah tidak selalu harus berbentuk benda. Orang tua bisa menghadiahkan pengalaman berharga seperti jalan-jalan bersama, membaca buku, atau hanya bermain di taman.
Pengalaman semacam ini meninggalkan kenangan yang lebih tahan lama dibandingkan mainan baru yang cepat bosan.
4. Mengendalikan paparan media
Media, khususnya media sosial, sering menampilkan gaya hidup konsumtif. Karena itu, penting untuk membatasi akses anak pada konten yang mengagungkan materi. Sebagai gantinya, arahkan mereka pada tontonan atau bacaan yang menanamkan nilai kesederhanaan dan rasa syukur.
5. Mengajarkan pengelolaan keuangan
Baca Juga: 7 Faktor Penting untuk Membentuk Anak Dewasa Berpikir Kritis dan Peka Sosial
Sejak kecil, anak bisa dikenalkan dengan konsep menabung dan mengatur uang. Misalnya dengan memberi celengan, lalu mengajarkan bagaimana menunda keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Dari sini, anak belajar arti sabar dan menghargai proses.
6. Mengajak dalam kegiatan sosial
Melibatkan anak dalam kegiatan sukarela atau aksi berbagi dapat menumbuhkan empati. Saat mereka melihat orang lain yang hidup dengan keterbatasan, akan lahir kesadaran kebahagiaan tidak selalu datang dari kepemilikan, melainkan dari rasa peduli.
7. Memberi penghargaan non-material
Bentuk apresiasi terbaik untuk anak bukanlah barang, melainkan perhatian, pelukan, atau waktu berkualitas bersama. Saat anak terbiasa menerima cinta dalam wujud yang hangat, ia tidak akan mudah mengukur kasih sayang dengan benda.
8. Mendiskusikan nilai barang
Baca Juga: Kenapa Anak Dewasa Perlu Diajari Manajemen Konflik, Yuk! Simak Penjelasannya
Anak perlu diajak berdialog tentang makna barang. Barang bisa mempermudah hidup, tapi tidak menjamin kebahagiaan. Dengan percakapan sederhana, ia belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
9. Mengajarkan rasa syukur
Syukur merupakan kunci agar anak tidak mudah merasa kurang. Dengan menumbuhkan kebiasaan berterima kasih atas hal-hal kecil, anak akan lebih fokus pada apa yang dimiliki, bukan yang belum dimiliki.
Catatan: Mengajarkan anak perempuan untuk tidak materialistis memang bukan perkara instan. Dibutuhkan kesabaran, keteladanan, dan konsistensi.
Namun dari proses inilah, anak akan tumbuh dengan hati yang lebih hangat, tidak hanya melihat dunia lewat ukuran materi, tetapi lewat nilai hidup yang lebih bermakna.
Editor : Redaksi